Skip to main content

Motivasi Siswa Berasosiasi dengan Kinerja dan Kecemasan

Ada yang menarik dari PISA Focus #92 tahun 2019 yang dipublikasikan pada bulan Januari. Siswa yang bermotivasi tinggi berasosiasi dengan kecemasan yang tinggi pula. Di Belgia, Republik, Ceko, Jerman, Belanda, dan Swiss, kurang dari 45% dikemukakan bahwa mereka ingin menjadi salah satu dari siswa yang terbaik di kelas, kurang dari 45% juga mereka merasa cemas sebelum mengikuti suatu tes meskipun mereka telah mempersiapkan sebelumnya. Selanjutnya juga ada di Kolombia, Kosta Rika, Republik Dominika dan Singapura, siswa-siswanya sepertinya terdorong untuk berhasil dan merasa cemas sebelum tes.
Asosiasi motivasi siswa dan kecemasan mungkin bergantung pada hakikat motivasi. Pesan-pesan yang biasa disampaikan orang tua tentang keinginan mereka agar anaknya belajar dengan baik, memperoleh nilai terbaik, dan mencapai prestasi tertinggi dapat menjadi faktor yang membangkitkan motivasi sekaligus menimbulkan kecemasan dalam diri siswa tersebut. Untuk siswa yang termotivasi secara intrinsik dapat membuat ekspektasi tinggi untuk dirinya dan ingin mengimplementasikan harapan itu untuk diri mereka sendiri, bukan yang lain. Siswa yang dapat mengelola kedua jenis motivasi secara bersamaan; memang beberapa siswa mampu menginternalisasi motivasi ekstrinsik sejauh yang mereka lakukan sebagai ekspektasi mereka sendiri bahwa yang lain memilikinya.
Tetapi motivasi eksternal dapat mengarah pada stress dan kecemasana karena siswa takut akan rasa malu dan celaan orang lain jika gagal. Siswa semacam ini bisa mengembangkan kecenderungan perfeksionis dan mudah merasa putus asa, kurangnya kepercayaan diri dan kelelahan.
Motivasi jelas terkait dengan kinerja: siswa yang mencapai prestasi lebih tinggi. Namun, kebaikan siswa yang sangat termotivasi dapat tercederasi jika motivasi itu dipacu hanya dengan membandingkan diri mereka dengan orang lain atau dengan harapan orang lain. Orang tua dan guru harus merefleksikan harapan yang mereka pegang untuk siswa. Harapan yang rendah, terutama bagi siswa di lingkungan yang kurang beruntung, mungkin melepaskan diri dan kurang berusaha; tetapi ketika menetapkan tujuan yang ambisius dapat membantu memotivasi siswa untuk bekerja keras di sekolah, siswa perlu memahami - dan merasakan - bahwa kemunduran dan kegagalan bukanlah sumber rasa malu, tetapi bagian yang berharga dari pembelajaran.

Sumber: OECD, 2019. PISA in Focus #92, How is students motivation related to their performance and anxiety? Downloaded at https://www.oecd-ilibrary.org/fr/education/how-is-students-motivation-related-to-their-performance-and-anxiety_d7c28431-en

Comments

Popular posts from this blog

Side (Sisi) vs Edge (Sisi)

Sisi vs sisi dalam matematika secara kata memiliki muatan huruf yang sama yaitu s dan i. Namun, sisi yang pertama tidak sama dengan sisi yang kedua. Sisi yang pertama dalam istilah bahasa Inggris dikenal dengan kata side, sedangkan sisi yang kedua bisa juga dikenal dengan kata tepi dalam bahasa Inggris disebut edge. Selanjutnya fokus pada dua kata yaitu side dan edge. Kedua kata ini biasanya digunakan dalam pembelajaran bangun datar atau bangun ruang. Untuk bangun datar, unsur yang dimiliki diantaranya adalah sisi, titik sudut, dan sudut. Ketiga unsur ini yang dengan mudah dapat ditemukan pada poligon konveks. Seperti yang kita ketahui bahwa bangun datar yang termasuk poligon konveks adalah mereka yang memiliki sisi lurus paling sedikit tiga. Dengan begitu, semua segitiga dan ragamnya termasuk dalam kelompok poligon. Begitu juga dengan segiempat, segilima, segienam, dan seterusnya yang biasa kita sebut dengan segi-n. Bagaimana dengan lingkaran, elips, atau oval, apakah ketiga figura-...

Media Pembelajaran Manipulatif

Untuk melengkapi perkuliahan Media Pembelajaran Manipulatif, Rencana Pembelajaran Semester mata kuliah ini dapat dilihat di RPS MPM Media pembelajaran manipulatif adalah suatu media yang dikembangkan untuk membantu peserta didik memahami konsep pembelajaran yang diberikan. Media manipulatif juga merupakan alat bantu pembelajaran yang digunakan oleh peserta didik untuk memahami materi pembelajaran. Dengan begitu, koneksi antara media pembelajaran dengan materi pembelajaran harus saling terintegrasi. Hal ini bertujuan agar peserta didik memperoleh penjelasan yang jelas dan tepat cukup dengan menggunakan media tersebut. Selain itu, penggunaan manipulatif dalam konteks ini dimaksudkan agar peserta didik juga terlibat aktif di dalam memahami, menggunakan, hingga mengembangkan konsep tersebut. Sebagai contoh, misalnya pembelajaran matematika, tidak dipungkiri bahwa masih banyak siswa yang tidak mudah memahami konsep pembelajaran yang terdapat di dalam subjek ini. Selain karena konsep abstr...

Revisi Kurikulum 2013

Seperti yang kita ketahui dalam matakuliah Pengembangan Program Pembelajaran Matematika (P3M) selalu dilakukan pengkajian terhadap kurikulum yang berlaku saat ini di Indonesia. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum terakhir yang diterapkan di sekolah, meskipun tidak semua sekolah dapat menerapkannya dengan baik dan efektif. Untuk itu, sebagai calon guru di sekolah, mahasiswa yang memprogramkan matakuliah P3M akan disajikan materi pengkajian tentang Kurikulum 2013. Untuk mendukung pemahaman terhadap kurikulum 2013, selain bisa mencari dan membaca referensi lain yang berkaitan. Laman ini menyiapkan bahan presentasi yang berjudul " Revisi Kurikulum 2013 (Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian) ". Sebagai gambaran pada slides presentasi tersebut, tersaji pengantar yang berkaitan tentang tingkatan taksonomi berpikir (Anderson, 2001), substansi perbaikan dokumen kurikulum 2013, pengembangan kompetensi pada kurikulum, perubahan paradigma pembelajaran, pengembangan pembelajar...