Sistem Pendidikan Finlandia: Pelajaran dari Model yang Berpusat pada Anak dan Kesetaraan

 Video "Schooling in Finland | Darren McGarvey: The State We're In | BBC Scotland" menawarkan wawasan mendalam tentang sistem pendidikan Finlandia yang sering dipuji, menyoroti perbedaan mencolok dibandingkan dengan sistem di Inggris. Diskusi ini mengungkap bagaimana Finlandia telah menghilangkan banyak "ketegangan" dan "penghalang" yang ada di sistem pendidikan lain, menciptakan lingkungan belajar yang lebih egaliter dan mendukung.

Kebebasan dan Keterlibatan Siswa Salah satu aspek yang paling menarik adalah cara siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar mereka. Siswa di Finlandia dapat menggunakan Minecraft sebagai alat bantu di kelas untuk proyek-proyek seperti membangun rumah sesuai aturan yang diberikan. Pendekatan inovatif ini menunjukkan fleksibilitas dalam metode pengajaran. Selain itu, siswa memanggil guru mereka dengan nama depan, sebuah praktik yang digambarkan jauh lebih sederhana dan menunjukkan hubungan yang lebih egaliter daripada formalitas yang ditemukan di tempat lain.
Tidak seperti di Inggris, siswa di Finlandia tidak mengenakan seragam sekolah. Mereka juga mendapatkan makan siang gratis di sekolah dan semua materi pelajaran seperti pensil dan buku disediakan secara cuma-cuma. Bahkan, kebebasan individu diperluas hingga hal-hal sederhana seperti pergi ke kamar mandi kapan pun mereka perlu, tanpa harus meminta izin seperti saat mereka lebih muda. Perbedaan-perbedaan ini secara kolektif menghilangkan banyak hambatan dan perasaan perbedaan yang mungkin dialami anak-anak di sistem pendidikan lain.
Otonomi dan Rasa Hormat Terhadap Guru Video ini juga menyoroti peran sentral guru dalam sistem Finlandia. Seorang guru menjelaskan bahwa mereka memiliki kebebasan besar dalam merencanakan pelajaran dan memilih alat seperti Minecraft. Meskipun ada kurikulum yang menentukan tema, keputusan implementasi sepenuhnya ada di tangan guru. Kebebasan ini berkorelasi dengan perasaan dihormati sebagai seorang guru—baik dari siswa, orang tua, maupun rekan kerja—membuat mereka bangga menjadi pendidik.
Aspek penting lainnya adalah kontinuitas hubungan antara guru dan siswa. Guru yang diwawancarai bekerja dengan siswa yang sama selama beberapa tahun berturut-turut—dari kelas tiga hingga kelas enam. Ini memungkinkan guru untuk memahami kebutuhan setiap anak secara individual, mempermudah perencanaan dan memberikan dukungan yang tepat.
Kesetaraan Tanpa Kompetisi Salah satu perbedaan paling mencolok antara Finlandia dan Inggris adalah tidak adanya tabel liga kinerja sekolah atau daftar sekolah terbaik dan terburuk. Di Finlandia, pendidikan tidak dipandang sebagai kompetisi. Filosofi di balik ini adalah untuk membuat pendidikan setara untuk semua, memastikan bahwa setiap anak mendapatkan materi dan dukungan yang sama tanpa memandang latar belakang. "Ini bukan kompetisi," kata seorang guru, menekankan bahwa sistem berusaha keras untuk menciptakan kesetaraan. Tidak ada kebanggaan yang didasarkan pada perbandingan atau peringkat sekolah.
Singkatnya, sistem pendidikan Finlandia yang ditampilkan dalam video ini adalah model yang menekankan kebebasan siswa, otonomi guru, dan kesetaraan menyeluruh. Dengan menghilangkan seragam, menyediakan makan siang dan materi gratis, memberikan kebebasan dalam metode pengajaran, dan menolak sistem peringkat, Finlandia berhasil menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, tanpa tekanan yang tidak perlu, dan berpusat pada perkembangan setiap anak. Hal ini menantang banyak norma yang diterima di sistem pendidikan Barat lainnya dan menawarkan pelajaran berharga tentang bagaimana menciptakan pendidikan yang lebih manusiawi dan efektif.

Comments

Forum Diskusi PA dan Mahasiswa

Popular Posts